Sharing seputar Loker dari Quora
Beberapa waktu lalu saya pernah share terkait dengan pengalaman saya bertemu dengan kandidat di KRL. Saya pernah share cerita ini di story Instagram saya.
Waktu itu, saya pulang lebih cepat dari kantor karena ada suatu urusan, saya sengaja menggunakan transportasi umum hari itu untuk mengejar waktu dan meminimalisir macet dijalan. Saya pulang sekitar jam 15:00 dari kantor saya di SCBD, menggunakan transportasi MRT kemudian lanjut dengan Commuterline.
Selepas stasiun Manggarai, tepatnya kereta menuju arah Bogor, saya melihat diseberang saya seorang perempuan sedang duduk disalah satu kursi prioritas. Saya memanggilnya dengan “mba” agar lebih mudah. Mba ini duduk dengan tatapan kosong sembari membuka dan menutup mata, dari wajahnya terlihat lelah dan letih, sepertinya mba ini cukup cape. Ditangannya ada amplop warna coklat yang dipegang dengan erat.
Posisi saya berdiri diseberang, kemudian iseng-iseng insting saya sebagai HR mulai bermain dan kemudian keluar kalimat “Job Seeker”. Mba ini pasti sedang mencari kerja. Biasanya insting HR saya jarang salah, wajar, sudah ribuan kandidat yang pernah saya temui selama berkarir di HR.
Saat tiba di stasiun Depok, kursi sebelah mba itu kosong, saya melangkah menuju kursi tersebut dan duduk tepat disamping mba nya. Entah kenapa tiba-tiba saya mengeluarkan kalimat tanya kepada mba tersebut:
“Mba, maaf sedang cari kerja?” tanya saya
Mba tersebut terlihat sedikit kaget dan skeptis, wajar namanya juga belum kenal dan berhadapan dengan orang baru ditempat umum. Terdiam beberapa detik kemudian dia menjawab dengan sopan sembari mengangguk bahwa dia memang sedang mencari kerja. Untungnya saya memakai pakaian kerja dan formal jadi terlihat sebagai pekerja kantoran, mungkin jika memakai baju biasa belum tentu mba tersebut menjawab sapaan saya.
“Mba jurusan apa kalau boleh tahu?” tanya saya kembali
“Diploma akuntasi, pak. Sedang cari posisi admin, tadi habis masukin dibeberapa Perusahaan didaerah Bekasi dan Jakarta Timur” ucapnya ramah
Kemudian saya berbincang sebentar dengan mba Ini, saya sebut mba karena saat itu belum tahu namanya dan memang sengaja tidak saya tanyakan. Etika. Ternyata mba ini sudah mencari kerja kurang lebih 7 bulan sejak lulus. Beberapa perusahaan sudah dikirimkan CV namun sampai saat ini baru sekitar dua panggilan interview tanpa hasil.
Terlihat dia sudah lelah namun masih semangat untuk mencari kerja dan bagusnya lagi adalah mba ini datang langsung ke perusahaan-perusahaan untuk menitipkan CV secara langsung dengan harapan bisa langsung dibaca oleh HR.
Saya berbincang tidak terlalu lama, hanya sekitar dua stasiun percakapan kami. Kalau saya nilai sekilas, mba ini memiliki keuletan dan kegigihan, tidak ada sama sekali kalimat keluhan dan kalimat demotivasi, yang terlihat hanya selalu berusaha dan terus berusaha dengan datang langsung ke perusahaan selain mengirimkan CV via online.
Perjalanan sudah sampai Stasiun Citayam, mba ini terlihat akan bersiap-siap untuk turun. Saya membuka dompet dan mengeluarkan kartu nama, saya berikan kepada mba tersebut.
“Ini kartu nama saya, silakan dikirimkan CV via email saya, nanti saya akan forward CV mba ke team saya langsung” ucap saya.
Mba itu menerima kartu nama saya dan membacanya
“Bapak kerja di HR?” tanya dia sambil tersenyum.
Saya mengangguk pelan.
“Terimakasih, kesempatannya, Pak. Insyaallah saya akan kirimkan besok pagi” ucapnya dengan penuh semangat.
Kemudian mba ini berpamitan untuk turun di stasiun Citayam. Saya pun melanjutkan perjalanan kearah Bogor.
Selepas mba tersebut turun, saya kemudian berpikir bahwa saya memang sengaja dipertemukan oleh Tuhan via perjalanan di kereta ini dengan kandidat bernama Dwi Wahyuni.